SINOPSIS FILM ATONEMENT (2007)
SINOPSIS ATONEMENT
Directed by : Joe Wright
Penulis : Ian McEwan (novel), Christoper Hampton (screenplay)
Cast : James McAvoy as Robbie Turner
Keira Knigthley as Cecilia Tallis
Saoirse Ronan as Briony Tallis, aged 13
Romola Garai as Briony Tallis, aged 18
Vanessa Redgrave as older Briony Tallis
Patrick Kennedy as Leon Tallis
Benedict Cumberbacth as Paul Marshall
Harriet Walter as Emily Tallis
Juno Temple as Lola Quincey
Brenda Blethyn as Grace Turner
etc.
Genre : Drama, Misteri, Perang, Romantis
Kategori : Film Dewasa
Durasi : 123 menit
Rilis : Tahun 2007
PERINGATAN !
Meski judulnya sinopsis tapi yang kutulis ini lebih ke detail cerita ya. Mengandung spoiler. So yang gak suka spoiler, dilarang keras membaca sampai bawah.
Oke langsung aja. Selamat membaca.
Film ini berlatar belakang di Inggris tahun 1935. Briony Tallis (Saoirse
Ronan) seorang anak berusia 13 tahun, berasal dari keluarga kaya raya. Ia
adalah anak bungsu dari tiga bersaudara. Ia memiliki seorang kakak laki-laki
bernama Leon Tallis (Patrick Kennedy) dan kakak perempuan bernama Cecilia
Tallis (Keira Knightley). Ia tinggal di sebuah rumah yang megah. Di rumahnya itu
terdapat seorang asisten rumah tangga
bernama Grace Turner (Brenda Blethyn) yang memiliki seorang anak laki-laki
bernama Robbie Turner (James McAvoy).
Robbie adalah anak yang beruntung karena ia disekolahkan oleh ayah
Briony di Cambridge University jurusan bahasa bersama dengan Cecilia.
Suatu ketika Briony yang memiliki
kegemaran menulis, telah selesai menyelesaikan drama pertamanya berjudul
“Pengadilan Arabella”. Briony memiliki keinginan menampilkan dramanya itu
untuk menyambut kedatangan Leon dan juga temannya yang merupakan
seorang pengusaha cokelat bernama Paul Marshall (Beneddict Cumberbatch). Ia
mengajak para sepupunya yakni Lola Quincey (Juno Temple) dan si kembar Jackson Quincey
(Charlie Von Simson) dan Pierrot Quincey (Felix Von Simson) yang kebetulan sedang tinggal di rumah Briony untuk ikut serta memerankan
karakter dalam dramanya. Saat sedang latihan, si kembar yang merasa tidak suka
untuk ikut dalam drama meminta pada Briony untuk istirahat sejenak. Kemudian mereka
pergi untuk berenang, disusul Lola yang juga pergi keluar kamar, sedangkan Briony memilih tetap berada di dalam kamarnya, lalu ia perlahan pergi menuju jendela. Ia terkejut saat melihat kakaknya Cecilia sedang membuka baju
dan terjun ke kolam pancuran tepat di hadapan Robbie. Briony yang melihat dari
kejauhan pun langsung berpikir bahwa Robbie telah menyakiti kakaknya. Padahal
apa yang Briony pikirkan belum tentu sesuai dengan apa yang sebenarnya terjadi.
Kejadian itu berawal dari Cecilia yang ingin mengambil air dari kolam pancuran
untuk disimpan di pas bunganya. Saat keluar dari rumah ia bertemu dengan
Robbie. Robbie yang bermaksud ingin membantu, secara tidak sengaja menjatuhkan
pas bunga miliknya. Cecilia yang merasa kesal kemudian membuka bajunya dan
terjun ke kolam untuk mengambil pecahan pas bunga miliknya. Saat keluar dari
kolam, Robbie melihat Cecilia dalam keadaan basah kuyup dan juga tubuhnya yang
terjiplak secara jelas dalam balutan baju dalamnya. Dari situlah, Robbie merasa
bersalah dan ingin meminta maaf pada Cecilia.
Untuk menyampaikan permintaan maafnya,
Robbie memutuskan menulis surat untuk Cecilia. Ketika mulai ingin mengawali kata, ia malah
berpikir ingin menuliskan surat yang berisi curahan hatinya pada Cecilia dengan
menggunakan kata-kata kotor yang mengarah ke hal seks. Robbie yang merasa bahwa surat itu hanya
main-main lalu menyimpannya di meja dan ia melanjutkan kembali menulis surat lain
yang berisi permintaan maafnya pada Cecilia. Setelah surat itu beres, Robbie menyimpannya tepat di dekat surat yang berisi kata-kata kotor tadi. Setelah itu, ia bersiap untuk menghadiri jamuan makan malam keluarga Tallis, karena
sebelumnya ia telah di undang oleh Leon yang tak lain adalah Kaka dari Cecilia untuk hadir dalam
jamuan makan malam tersebut. Setelah bersiap dengan baju terbaiknya, Robbie pergi sambil tak lupa membawa
surat khusus untuk Cecilia. Di tengah perjalanan Robbie tak sengaja bertemu dengan Briony, dan
meminta Briony untuk menyampaikan suratnya pada Cecilia. Tanpa basa basi, Briony langsung pergi sambil berlari. Robbie yang baru saja menyadari bahwa suratnya telah tertukar merasa bimbang sambil berteriak “Briony....!!!!!!!. Namun naas Briony
telah sampai di rumah dan telah membaca suratnya. Kemudian Briony menunjukkan
surat itu pada Cecilia, dan lagi-lagi Briony mulai berprasangka buruk pada
Robbie dengan menganggap Robbie adalah seorang seks mania.
Sesampainya di rumah, Robbie bertemu dengan Cecilia dan meminta maaf serta berkata bahwa surat itu bukanlah
surat yang ingin ia sampaikan. Agar lebih privat, Cecilia mengajak Robbie
ke ruang perpustakaan keluarga untuk melanjutkan pembicaraannya dan berakhir dengan pengungkapan rasa cinta masing-masing yang dilanjutkan dengan ciuman. Briony yang sedang berjalan di depan perpus heran melihat
perhiasan milik cecilia tergeletak di lantai. Briony yang merasa penasaran memutuskan untuk masuk ke ruang perpustakaan dan terkejut ketika melihat kakaknya
bersender di lemari buku sambil bercinta dengan Robbie. Briony yang tidak tahu
apa-apa langsung berpikir bahwa Robbie telah menyerang kakaknya. Adegan berlanjut saat seluruh keluarga sedang berkumpul di meja makan, Briony lalu di
suruh oleh ibunya untuk pergi menemui si kembar Jackson dan Pierrot di kamarnya
untuk ikut makan malam. Kemudian Briony kembali sambil membawa surat dari
Jackson dan Pierot yang berisi pesan bahwa mereka telah kabur dari rumah akibat perlakuan kasar yang didapat dari Lola yakni kakaknya dan juga karena ada drama. Lantas,
semua anggota keluarga bergegas untuk mencari Jackson dan Pierrot. Saat tengah
mencari, Briony terkejut karena melihat sepupunya Lola telah diperkosa oleh
seorang pria. Briony yang menjadi saksi atas kejadian itu, mengatakan kepada
polisi bahwa ia melihat dengan mata kepalanya sendiri pelaku dari kejadian itu
adalah Robbie, Ia juga membawa bukti berupa surat yang diberikan Robbie pada
Cecilia sehingga memperkuat kesaksiannya. Tidak lama dari itu, Robbie datang
sambil membawa Pierrot dan Jackson. Robbie yang merasa heran melihat
orang-orang berdiri sambil melihatnya hanya bisa terdiam, lalu Robbie diringkus oleh Polisi masuk ke dalam mobil. Cecilia memeluknya sebentar sambil berbisik "kembalilah, kembalilah padaku". Briony yang berada di dalam rumah, hanya bisa melihat lewat
jendela bagaimana awal dari kesalahan besar yang telah ia perbuat.
Empat tahun berikutnya Robbie telah bebas
dari penjara dengan syarat ia harus menjadi prajurit relawan Angkatan Darat Britania Raya dalam perang
dunia II. Ternyata enam bulan sebelumnya, Robbie pernah bertemu dengan
Cecilia di sebuah rumah makan. Di mana Cecilia kini telah menjadi seorang kepala perawat dan tinggal di Balham (salah satu kawasan di London bagian selatan). Cecilia juga mengatakan bahwa ia tidak ingin
bertemu lagi dengan keluarganya. Pernah minggu lalu Leon pergi ke
rumah sakit untuk menemui Cecilia, tetapi cecilia memutuskan untuk tidak
menemuinya. Perbincangan singkat itu pun harus di akhiri dengan
sebuah perpisahan karena Cecilia harus kembali ke rumah sakit untuk bekerja
sebagai perawat sedangkan Robbie harus pergi untuk bertugas ke Prancis Utara.
Dalam perpisahan itu, Cecilia memberikan sebuah foto pada Robbie, di mana foto tersebut menggambarkan sebuah rumah dengan latar belakang pemandangan pantai yang
indah. Cecilia mengatakan bahwa ia memiliki seorang teman yang menawarkan
rumahnya untuk dijadikan tempat istirahat bagi Cecilia dan Robbie di kala
mereka sedang cuti. Tak lama setelah itu, Cecilia pergi sambil menaiki bus
untuk kembali ke rumah sakit. Robbie hanya bisa melihat kepergian Cecilia
dan sempat mengejar sampai bus itu menghilang. Adegan pun kembali pada saat
Robbie sedang bertugas sebagai prajurit di Prancis Utara. Di mana Robbie bersama
temannya Tommy Nettle (Daniel Mays) dan Frank Mace (Nonso Anozie) terpisah dari
prajurit lainnya sehingga ia harus menyusuri jalan untuk mencari kelompoknya.
Ternyata meski Cecilia dan Robbie sedang sibuk, mereka masih sempat saling berkirim surat.
Robbie pernah menulis surat pada Cecilia bahwa ia berjanji akan kembali untuk
mencintai dan menikahi Cecillia serta hidup tanpa rasa malu, Cecilia juga
pernah mengirim surat pada Robbie yang berisi bahwa kini Briony telah berhasil
menemukan alamat rumahnya, Briony juga menolak untuk melanjutkan pendidikannya
di Cambridge University dan lebih memilih untuk mengikuti pelatihan di unit perawat rumah sakit Saint Thomas London, yang mana Cecilia juga sempat mengabdi di tempat ini sebelum bertugas di rumah sakit lain. Saat tengah
menyusuri jalan, Robbie berhasil menemukan tempat peristirahatan para
prajurit lain yaitu di sebuah pelabuhan tepatnya di dunkirk. Ratusan ribu prajurit
berkumpul di tempat itu untuk pulang ke negara asalnya. Robbie yang merasa
senang lalu meminta pada atasannya agar ia bisa secepatnya di pulangkan
karena ia telah ada janji bertemu dengan seseorang. Atasannya menghiraukan pernyataan Robbie dan meminta Robbie untuk menunggu giliran karena
ada ratusan ribu prajurit yang akan pulang. Kemudian Robbie bersama temannya Tommy
memutuskan untuk beristirahat sementara. Saat sedang beristirahat, Tommy
mengatakan bahwa wajah Robbie sangatlah pucat sehingga Tommy meyuruh Robbie
untuk tidur, Dalam tidurnya Robbie bermimpi bertemu dengan Cecilia lalu
menyerahkan surat pada Briony (mimpi ini semacam flashback kejadian yang penah
Robbie alami) dan diakhiri dengan Robbie yang akan pergi sambil menyusuri jalan
yang penuh bunga dengan pakaian tentara. Robbie terbangun sejenak dari mimpi itu, Tommy yang berada di sampingnya berusaha untuk menenangkan Robbie sampai Robbie bisa tertidur lelap kembali.
Adegan selanjutnya berganti dengan berfokus pada
kehidupan Briony (Romola Garai) yang kini telah berusia 18 tahun dan telah
bekerja sebagai seorang perawat di rumah sakit Saint Thomas, London. Setiap
hari, selama berjam-jam ia harus bekerja untuk menangani para prajurit perang
yang terluka sampai membersihkan rumah sakit, Tenyata di tengah kesibukannya,
ia masih sempat menulis. Saat lampu telah di matikan, Briony secara rutin pergi
ke sebuah ruangan gelap untuk melanjutkan tulisannya. Fiona Maguire (Michelle
Duncan) teman Briony yang mengikutinya sampai ke ruangan itu kerap merasa heran
karena Fiona mengira bahwa Briony datang ke ruangan ini bersama pacarnya yang seorang tentara, ternyata perkiraannya salah. Fiona yang penasaran dengan isi tulisannya bertanya pada Briony apa isi dari tulisan itu. Briony hanya bisa menjawab bahwa isi dari tulisan yang sedang dibuatnya yaitu menceritakan tentang seorang gadis
muda yang bodoh, yang melihat dari jendela kamarnya sebuah kejadian yang tidak
ia pahami tetapi ia rasa mengerti. Fiona juga berkata pada Briony, bahwa
Briony adalah orang yang misterius. Di sela-sela pekerjaan, Fiona juga sempat menanyakan hal lain lagi pada Briony "apakah kamu pernah jatuh cinta, semacam cinta monyet? Briony menjawab
bahwa dulu ketika ia masih kecil ia pernah jatuh cinta dengan seorang pria
(pria yang dimaksud adalah Robbie). Di mana ia pernah pura-pura jatuh ke sebuah sungai
dengan harapan Robbie datang menyelamatkannya, dan ternyata benar saja Robbie segera sigap menyelamatkan Briony. Robbie yang sadar bahwa Briony hanya pura-pura lalu marah karena merasa tertipu dan melepaskan pangkuannya. Robbie pun pergi meninggalkan Briony saat itu.
Pada saat jam istirahat setelah
menangani seorang pasien bernama Luc Cornet, secara tak sengaja Briony melihat
sebuah tayangan yang menampilkan Ibu Suri Elizabeth Bowes-Lyon (Permaisuri Raja George VI sekaligus ibu dari Ratu Elizabeth II) yang dalam film disebut Ratu Elizabeth sedang mengunjungi
pabrik cokelat di Inggris bagian utara. Di sana sang Ratu bertemu dengan pemilik
pabriknya yang tak lain adalah Paul Marshall temannya Leon, yang menarik di sini Paul hadir dengan mengajak
tunangannya yang ternyata adalah sepupunya Briony sendiri yakni Lola Quincey. Setelah melihat tayangan tersebut, Briony memutuskan untuk pergi ke sebuah geraja. Secara mengejutkan ternyata di dalam ruangan gereja itu sedang melangsungkan pernikahan
antara Lola dan Paul. Dari sanalah Briony mulai sadar bahwa sebenarnya orang
yang telah memperkosa Lola bukanlah Robbie melainkan Paul Marshal yang kini
telah menjadi suami Lola. Lola yang melihat Briony berdiri sambil terdiam di
gereja hanya bisa memalingkan pandangannya seolah-olah ia tidak melihat Briony.
Briony saat itu juga langsung bergegas untuk menemui Cecilia di Balham, Briony meminta maaf pada Cecilia dan berjanji akan datang ke pengadilan dan mengubah
kesaksiannya serta akan menceritakan kejadian sebenarnya pada keluarganya,
Cecilia tidak langsung menerima permintaan maaf Briony, ia sempat menolak permintaan maaf tersebut dan mengatakan bahwa percuma Briony mengatakan yang sebenarnya karena keluarganya pun tidak ingin mengungkit-ngungkit
masalah itu lagi dan juga pengadilan belum tentu mau membuka kembali kasus ini. Di saat mereka tengah berbincang, Robbie datang.
Briony lalu berusaha meminta maaf pada Robbie dan berkata bahwa ia menyesal
atas perbuatannya pada masa lalu karena ketika itu ia masih berusia 13 tahun
dan belum mengerti apa-apa. Robbie yang tidak terima alasan Briony merasa masih sangat kesal akan hal itu. Robbie lalu memaki Briony, kemudian ditenangkan oleh Cecilia dengan kata-kata sweetnya "kembalilah, kembali lah padaku lalu berciuman. Setelah suasana cukup tenang, Cecilia menyuruh Briony untuk duduk. Robbie lalu meminta pada Briony untuk pergi ke orang tuanya secepat mungkin, mengatakan semua hal yang seharusnya keluarga Briony ketahui sehingga bisa meyakinkan kalau bukti yang Briony sampaikan dulu itu salah. "Carilah pengacara, buat pernyataan, tanda tangani, hadirkan saksi, kirim rinciannya pada kami" lanjut Robbie. Cecilia menyambung pembicaraan dengan mengatakan "tuliskan apa pun yang kau ingat, tuliskan tentang apa yang dilakukan Danny Hardman (Alfie Allen) malam itu. Oh iya btw, Danny ini adalah pelayan lain dari keluarga Tallis yang dari gerak-geriknya seperti memiliki ketertarikan pada Lola. Tapi ternyata perkiraan Robbie dan Cecilia salah, Briony
mengatakan bahwa orang yang telah memperkosa Lola bukanlah Danny melaikan Paul
Marshal temannya Leon. Cecilia dan Robbie sempat tidak menyangka akan hal itu. Briony juga mengatakan Paul kini telah menikahi Lola. Untuk itu Paul
aman dari hukuman, sebab Lola pasti tidak akan memberikan kesaksian yang memberatkan suaminya. Mendengar pernyataan tersebut, Robbie kecewa. Briony meminta maaf kembali dan mengeluarkan pernyataan menyesalnya lagi. Robbie hanya menjawab, "Tuliskan saja semuanya, kebenarannya, tanpa puisi, tanpa embel-embel, tanpa kiasan, dan tinggalkan kami". Setelah itu Briony pergi meninggalkan kediaman Cecilia.
Puluhan tahun kemudian, Briony (Vanessa
Redgrave) telah menjadi seorang wanita tua dan kini ia telah
menjadi seorang penulis terkenal. Dalam sebuah wawancara Briony mengatakan
bahwa ia akan berhenti dari pekerjaannya sebagai seorang penulis dengan alasan
ia telah terjangkit penyakit stroke ringan yang mampu melemahkan kemampuan
otaknya. Untuk itu ia akan menerbitkan novel ke-21 nya, novel pertama yang ia tulis sekaligus novel terakhir yang diselesaikannya berjudul Atonement. Ia juga mengatakan bahwa novel ini bukanlah
novel biasa, karena novel ini menceritakan apa yang sebenarnya terjadi dalam
kehidupannya dan tidak ada nama yang di ubah termasuk nama dirinya sendiri
yang juga dicantumkan dalam novel. Tetapi ada sedikit bagian yang diubah, yaitu
pada ending cerita. Dalam novel Briony menjelaskan bahwa pada bulan Juni
tahun 1940 ia datang menemui Cecilia di Balham untuk meminta maaf dan juga
diceritakan bahwa Cecilia dan Robbie telah bersatu kembali dan hidup bahagia.
Padahal dalam kenyataannya ia terlalu pengecut dan tidak pernah datang untuk menemui Cecilia hingga ajalnya. Ya Robbie dan Cecillia telah tewas. Robbie Turner tewas pada tanggal 1 Juni 1940 di Bray-Dunnes akibat septikemia atau keracunan darah. Btw, Bray-Dunes ini adalah lokasi banyak korban selama Perang Dunia II akibat evakuasi Dunkirk. Sedangkan Cecilia Tallis tewas
tidak lama setelah Robbie yakni pada tanggal 15 Oktober 1940 karena peristiwa
pengeboman di Stasiun Balham tepatnya dalam peristiwa blitz. "The Blitz dari bahasa Jerman, Blitz, "halilintar" adalah serangkaian pengeboman strategis berkelanjutan terhadap Inggris, Skotlandia dan Irlandia Utara (Britania Raya secara keseluruhan) yang dilancarkan oleh Jerman selama Perang Dunia II".
Sebenarnya pertemuan antara Robbie dan Cecilia di sebuah rumah
makan itu adalah pertemuan terakhir mereka dan adegan saat Briony mengunjungi
Cecilia di Balham hanyalah karangan Briony di dalam novel, serta adegan Robbie
yang tertidur setelah bermimpi itu sebenarnya hari terakhir bagi Robbie karena
setelah itu Robbie tewas. Briony mengungkapkan bahwa ia ingin memberi sebuah
kebahagian pada Robbie dan Cecilia yang tidak bisa mereka raih. Untuk itu
Briony menulis novel ini sebagai penebusan atas dosa yang telah ia lakukan.
Film ini pun ditutup dengan adegan Robbie dan Cecilia yang tengah
bersenang-senang di sebuah pantai yang disana terdapat sebuah rumah yang
merupakan tempat impian mereka.
Tamat
"Review"
Ini adalah salah satu film favoritku. Pertama kali menyaksikan saat SMP melalui channel HBO sekitaran tahun 2010. Secara keseluruhan saya sangat puas dengan film ini, akting pemain yang memukau, latar instrumen musik berupa bunyi mesin tik yang mengiringi film, dresscode baju yang dikenakan pemainnya, juga penggambaran latar tempat dari mulai rumah keluarga Tallis yang megah, berubah menjadi pemandangan dunkirk yang penuh tekanan, hingga pemandangan rumah sakit St. Thomas London yang dipenuhi perawat juga prajurit dengan berbagai macam keadaan bentuk tubuh.
Chemistry pemeran utama antara Keira dan James sangatlah bagus di film ini. Sampai kebawa baper dan pengen mereka bersatu aja di kehidupan nyata wkwk. Tapi mereka gak pernah cinlok pada kenyataannya.
Robbie Turner, tokoh yang diperankan James McAvoy digambarkan sebagai sosok pemuda yang loyal pada keluarga Tallis. Bersama Grace Turner yakni ibunya, mereka tinggal di kediaman Tallis dengan bangunan megah dan lahan tanah yang luas. Grace bekerja sebagai tukang masak dan Robbie bekerja sebagai tukang kebun. Sebagai balas Budi atas keloyalan Grace dan Robbie, ayah Cecilia memutuskan untuk menyekolahkan Robbie ke Cambridge University. Sosok loyal dan pintar juga bonusnya dia ini tampan, gak heran Robbie mampu menarik hati dua orang perempuan kakak beradik yang tak lain adalah anak majikannya sendiri. James yang berkarisma sangat cocok memerankan tokoh ini. Ia mampu menunjukkan perubahan emosional yang ditunjukkan melalui wajahnya, dari yang hanya anak ART dan hidup lurus-lurus saja, kemudian tiba-tiba harus masuk penjara karena kesalahan yang tidak ia perbuat, hingga terpaksa harus menjadi prajurit relawan sampai akhir hayatnya.
Cecilia Tallis, tokoh yang diperankan Keira Knightley digambarkan sebagai sosok gadis cantik nan elegan, pintar, dan setia. Di awal film ia digambarkan memiliki hubungan yang agak kaku dengan Robbie Turner. Memilih untuk tidak saling berbicara, meski Robbie sebenarnya sudah menunjukkan gerak-gerik ketertarikannya pada Cecilia. Namun pada pertengahan film akhirnya mereka bisa saling mengungkapkan rasa cintanya masing-masing. Keira emang paling cocok meranin gadis bangsawan, sebab entah kenapa menurutku karakter wajahnya cocok sekali memerankan bangsawan klasik Eropa. Visual Keira saat menggunakan gaun hijau di jamuan makan malam beuh cantik banget. Melalui ekspresi wajahnya kita bisa mengetahui bagaimana ia harus menahan sakit saat melihat orang yang dicintainya diringkus oleh polisi tanpa sebab, ekspresi saat seluruh keluarganya menyudutkan Robbie, dan juga bagaimana ekspresi menahan rindunya saat bertemu secara singkat dengan Robbie di rumah makan. Dia rapuh tapi tetap kuat. Meninggalkan keluarganya dan lebih memilih untuk mengabdi menjadi perawat.
Selanjutnya ada Briony Tallis sosok adik Cecilia. Di sini ia digambarkan melalui sudut pandang 3 umur. Saat dia masih 13 tahun, 18 tahun, dan saat usia lanjut. Tiap-tiap perubahan umur, semakin terlihat Briony telah berubah secara pendewasaan.
Yang pertama, Briony Tallis versi umur 13 tahun. Diperankan secara apik oleh Saoirse Ronan. Calon aktris hebat masa depan. Dia masih berusia 12 menuju 13 tahun saat pembuatan film. Namun telah menampilkan performa akting yang luar biasa. Dia sangat pandai memainkan ekspresi mata yang membawa emosi pada penonton. Permainan kamera sangat lihai dalam memvisualkan wajah Ronan yang dicloseup beberapa kali. Sehingga tidak salah Ronan berhasil mendapat nominasi Oscar perdananya di kategori aktris pendukung terbaik. Briony kecil digambarkan sebagai sosok anak yang berbakat dan juga tekun. Di usianya yang masih belia, ia sudah belajar menulis seperti membuat naskah drama, juga membuat pementasan. Dia memiliki ketertarikan pada pria dewasa yang tak lain adalah Robbie Turner. Dibanding Cecilia, Briony lebih luwes dalam menunjukkan ketertarikannya pada Robbie. Setiap kali ia menyelesaikan tulisan, dia pasti akan menunjukkannya pada Robbie. Selain itu ia juga lebih berani mencari perhatian pada Robbie, meskipun pada akhirnya membuat Robbie kesal. Di usianya yang masih labil itu, ia juga memiliki sifat penasaran yang tinggi. Namun malah membuatnya menjadi anak yang sok tau dan doyan ngejudge orang lain tanpa ada alasan konkrit. Akibat rasa sakit hati yang bertepuk sebelah tangan, ia malah menjadi benci pada Robbie dan berusaha keras mencari sisi buruk dari Robbie. Hingga akhirnya ia membuat kesaksian palsu yang mengakibatkan perubahan besar di hidupnya dan juga hidup keluarganya.
Yang kedua, Briony Tallis versi umur 18 tahun. Diperankan oleh Romola Garai. Btw, Romola Garai ini dulu pernah ikut audisi peran Elizabeth Bennet di film Pride and Prejudice yang juga disutradarai Joe Wright. Tapi peran tersebut jatuh kepada Keira Knightley. Nah 2 tahun kemudian, ia akhirnya muncul di film Joe Wright yang lain. Memerankan sosok Briony di usia remaja 18 tahun. Ada cukup banyak perubahan signifikan karakter dalam diri Briony. Ia mulai menyesali perbuatannya. Sebagai gantinya ia memutuskan untuk bergabung ke unit perawat di RS. St. Thomas London tempat Cecilia dulu mengabdi dibanding harus pergi kuliah ke Cambridge. Di rumah sakit tersebut, akhirnya ia bisa mendapat info mengenai Cecilia dan Robbie. Ia berusaha menyurati kakaknya beberapa kali, namun Cecilia tidak pernah mau membalas. Kesehariannya ia habiskan dengan bekerja dan bekerja. Di sela kerja beratnya tersebut, ia masih selalu ingat akan Cecilia dan Robbie. Saat pasukan tentara baru datang ke RS dalam keadaan fisik yang bermacam-macam, Briony selalu berusaha mencari Robbie manakala dia ada. Saat di rumah sakit itulah, Briony juga memutuskan untuk mulai menulis novel atonement. Ia berteman dengan Fiona Maguire rekan sesama perawat. Oh iya gaya rambut Briony masih dipertahankan dengan rambut pendek lurus berwarna pirang, sehingga menjadi ciri khasnya. Sama seperti Briony versi 13 tahun, ada scene mengcloseup wajah Briony. Bedanya dulu mata Briony mengisyaratkan mata penuh kekesalan dan kebencian sedangkan saat 18 tahun tatapan mata tersebut berganti menjadi tatapan penyesalan. Selang 5 tahun, Briony telah tumbuh menjadi sosok yang lebih bijak.
Terakhir, Briony versi usia lanjut. Diperankan aktris "kawakan Inggris" Vanessa Redgrave. Tetap pada gaya rambutnya yang dulu, hanya saja telah berubah warna menjadi putih. Digambarkan sebagai seorang penulis terkenal dan memiliki sikap bijak. Cara berbicaranya saat diwawancara, serius tapi penuh penekanan, seakan-akan menggambarkan perasaan menyesalnya yang terus menghantuinya selama bertahun-tahun ia hidup. Ronan, Garai, dan juga Regrave mereka mampu menampilkan sosok Briony sesuai sudut pandang karakternya masing-masing tanpa harus menghilangkan ciri khasnya. Sehingga kita bisa melihat tokoh yang sama dalam 3 orang tersebut.
Tokoh-tokoh lain juga menampilkan penampilan yang baik sehingga bisa mendukung film ini secara baik.
Paul Marshall diperankan Benedict Cumberbatch adalah sosok sentral yang seharusnya bersalah, tapi dia malah lolos dari hukuman. Euhhh sebel bat gak wkwk dengan tokoh ini. Paul digambarkan sebagai sosok pria dewasa yang mapan juga tampan. Sahabat dari Leon Tallis. Dia memperkenalkan diri sebagai pengusaha cokelat sukses pada Lola Quincey (Juno Temple) gadis muda yang tak lain adalah sepupu Briony. Melalui adegan perkenalan itu saja, kita bisa melihat Paul memiliki ketertarikan pada Lola begitupun sebaliknya. Selain Paul, ada juga Danny Hardman sosok pelayan lain di keluarga Tallis yang juga memiliki ketertarikan pada Lola. Hal ini bisa kita lihat melalui adegan saat Lola berlatih drama bersama adiknya dan juga Briony. Danny tiba-tiba datang karena penasaran dengan Lola. sebenernya penonton sudah bisa curiga dari awal bahwa orang yang memperkosa Lola adalah Paul. Sebab saat ditemukannya Lola dalam keadaan diperkosa, anggota keluarga Tallis juga para pelayannya langsung sibuk ke kantor polisi. Nah si Paul ini sempat ngilang dulu, sampai akhirnya dia pulang dengan santai dan tidur di sofa. Geram kan?. Nah si Robbie yang juga ngilang karena sibuk nyari si kembar makin-makinlah tertuduh dia pelakunya. Hingga pas Robbie pulang sambil bawa adiknya Lola, langsung saja lah polisi meringkus dia. Adegan Cecilia membisikkan kata pada Robbie sweet banget dah. Pokonya Bennedict meski tampil sedikit di film ini tapi aktingnya mampu membuat kesal para penonton termasuk aku.
Berikut saya sertakan beberapa potongan adegan dari film atonement:
Robbie Turner
Cecilia Tallis
Robbie saat menjadi tentara
Robbie saat akan menyelamatkan Briony
Robbie dan Cecilia saat bertemu kembali di rumah makan
Robbie dan Cecilia saat harus berpisah kembali
Robbie dan Cecilia berpamitan
Cecilia saat menyerahkan foto rumah idamannya pada Robbie
Cecilia saat harus kembali ke RS menggunakan bus setelah pertemuan singkatnya dengan Robbie
Cecilia Tallis saat mengenakan pakaian kepala perawat
Cecilia Tallis saat akan menghadiri jamuan makan malam
Cecilia saat ngobrol dengan kakaknya, Leon Tallis
Cecilia dan Robbie saat sedang menuju ruang perpustakaan
Robbie dan Cecilia saat saling mengakui rasa cintanya masing-masing
Robbie dan dua rekannya saat akan tiba di dunkirk
Robbie dan Cecilia saat menjelang kematiannya
Robbie saat menawarkan bantuan pada Cecilia yang berujung prasangka buruk Briony
Robbie dan Cecilia saat menghabiskan waktunya di pantai.
Briony Tallis saat berusia 13 tahun
Briony saat membawa surat dari Robbie untuk Cecilia
Tallis bersaudara yang terdiri dari Leon, Cecilia, dan Briony Tallis
Emilly Tallis (ibu dari Tallis bersaudara). Sosok suaminya tidak ditampilkan dalam film. Namun diceritakan ia sibuk sedang bekerja di kementerian.
Leon Tallis
Robbie dan ibunya
Briony saat akan menceburkan diri demi mendapat perhatian Robbie
Robbie saat kesal pada Briony karena merasa dibohongi
Briony saat akan menunjukkan tulisan karyanya pada Robbie
Briony saat menemukan Lola pasca diperkosa dan langsung menuduh Robbie pelakunya
Isi dari surat Robbie yang dijadikan barang bukti oleh Briony pada penyidik
Briony saat mengucapkan kesaksian palsu pada penyidik
Robbie saat akan diringkus polisi. Cecilia lalu menahannya dan berbisik "I love you. Come back. Come back to me" pada Robbie
Briony Tallis usia 18 tahun penuh penyesalan sedang menyaksikan pernikah Lola dan Paul di gereja
Briony saat berusaha mencari Robbie di tengah kerumunan prajurit yang baru saja tiba di RS. St. Thomas London
Briony saat berusaha meminta maaf pada Robbie atas kesalahan di masa lalunya
Briony Tallis saat sudah berusia lanjut dan menjadi penulis terkenal sedang melalukan wawancara perihal novel terbarunya berjudul atonement
Briony Tallis usia 13, 18, dan usia lanjut
Momen perkenalan dan pernikahan Paul Marshall dan Lola Quincey
Adegan penutup film berupa sebuah keinginan yang tidak bisa Robbie dan Cecilia dapatkan di kehidupan nyata
Tak lupa saya sertakan pula dokumentasi beberapa aktor dan aktris serta sutradara yang terlibat di luar adegan film atonement:
Keira Knightley, James McAvoy, Saoirse Ronan, dan Joe Wright (sutradara)
James McAvoy, Keira Knightley, dan Joe Wright
Vanessa Redgrave, Saoirse Ronan, dan James McAvoy
James McAvoy, Vanessa Redgrave, Joe Wright, Saoirse Ronan, dan Keira Knightley
James McAvoy, Saoirse Ronan, Vanessa Redgrave, Joe Wright, dan Keira Knightley
Keira Knightley dan Saoirse Ronan
James McAvoy dan Keira Knightley di balik layar adegan perpisahan
James McAvoy dan Keira Knightley saat sesi pemotretan
James McAvoy dan Benedict Cumberbatch
Benedict Cumberbatch dan Juno Temple
Benedict Cumberbatch, James McAvoy, dan Patrick Kennedy
James McAvoy dan Keira Knightley
Saoirse Ronan dan James McAvoy
Oke segitu aja ya yang bisa aku tulis. Cukup panjang kan wkwk.
Terimakasih yang sudah berkunjung dan membaca. Silahkan tinggalkan komentar. Saya harap kalian suka dengan tulisan ini.
film tersedih yang pernah aku tonton sih iniðŸ˜
BalasHapusBetul. Aku juga nangis kejer dari pas pertama kali nonton. Terutama di bagian ending. Nyesek banget.
Hapussedih banget nonton ini, seharusnya bisa hidup bareng kepisah nya dadakan
BalasHapusBetul sekali. Semua gara-gara Briony kecil yang so tau dan Paul Marshall yang pengecut gak mau ngakuin kesalahan dan enggan menyerahkan diri ke pihak berwajib
Hapusampuuun deh panjang banget pengen nonton langsung aja
BalasHapusYo segera nonton. Tersedia di Netflix.
Hapusdetail...suka sinopsis nya. makasih
BalasHapusSama-sama ya
Hapuspengen nonton
BalasHapusYo segera nonton yo. Ada filmnya di Netflix.
HapusMantap banget penulisan jalan cerita dan reviewnya. Mendetail. Beberapa potongan adegan yang lupa jadi teringat kembali setelah membaca tulisan ini. Terimakasih.
BalasHapusSama-sama. Terimakasih kembali pula atas komentar positifnya. Semoga semakin melekat ya jalan cerita di film ini yang sangat memorable.
HapusSaya sebagai penggemar Saoirse Ronan sangat setuju sekali bahwa penampilan dia di film ini sangat luar biasa. Sebuah penampilan yang menjanjikan bagi seorang aktris cilik yang baru memulai karier. Terbukti hingga sekarang Saoirse Ronan masih konsisten di dunia perfilman Hollywood. Kariernya semakin menjajikan. Aktingnya semakin matang. Umur 26 tahun sudah pernah merasakan empat kali menjadi nominator di piala oscar. Sebuah pencapaian yang tentunya tidak mudah diraih oleh aktris kebanyakan. Yakin deh suatu saat nanti Saoirse Ronan pasti dapat piala oscar kategori aktris pemeran utama terbaik. Doakan saja. Semoga.
BalasHapusSaoirse Ronan memang
Hapuspatut diberikan predikat aktris yang menjanjikan bagi masa depan perfilman Hollywood. Senang sekali memang, melihat dia semakin matang dari tahun ke tahun, baik dari segi kemampuan akting maupun pamornya di Hollywood. Semoga saja suatu saat dia bisa mendapat piala Oscar perdananya. Aamiin. Ini pasti akan menjadi hal yang sangat dinantikan bagi para penggemar Saoirse Ronan di seluruh dunia.
Terimakasih atas penulisan detail cerita beserta ulasannya. Lengkap sekali.
BalasHapusSaya memang belum nonton filmnya. Tapi setelah baca lengkap, bukannya saya tidak ingin noton karena sudah tau jalan cerita, melainkan semakin yakin serta tertarik untuk menonton filmnya.
Ditunggu ya sinopsis dan ulasan film lainnya.
Terimakasih atas kunjungannya. Selamat menikmati sajian filmnya.
HapusSelama nonton film ini, tiap perpindahan waktu, serasa dibanting2 ini hati. Penyajian permainan emosinya top markotop!
BalasHapusbetul. Tiap scene di film ini gak ada yang sia-sia. Semuanya saling terkait dan diceritakan secara tuntas. Latar tempat, eskpresi pemain, hingga latar musik menjadi suatu kesatuan utuh yang berhasil menaruhkan emosi mendalam bagi para penonton.
HapusTragic love story. Best movie ever and best chemestry ever. Love Keira Knightley and James Mcavoy♥️♥️♥️
BalasHapusSemoga suatu saat nanti keira dan james disatukan kembali dalam satu layar film hihi ♥️♥️♥️
HapusSalam 2021. Dari banyak film berlatar perang, ini salah satu film yg benar membuat terkesan. Plot awal yg membuat menebak-nebak kemana sebetulnya arah cerita ini berlayar membuat perasaan deg-degan dan penuh penasaran apa yg akan terjadi. Sangat suka dg James dan Keira di film ini. Sy cari reviewnya dan ketemu blog ini di 2021, terimakasih kak. Sebetulnya sy dibagian tengah movie sudah yakin kalau pelakunya Marshall, tp yg masih penasaran, itu Lola benar diperkosa atau mereka sama2 suka? Krn diawal film Lola juga tampak punya crush sama Marshall, dan diending mereka nikah. Kenapa mereka gak ngaku aja kalau mereka sama2 suka, aww btw ini film sudah berusia 14 tahun. Waktu film ini dirilis membayangkan usia sy masih se Brionny (Saoirse Ronan), dan begitu apiknya Saoirse memerankan gadis kecil dg tatapan misterius itu, dan pecah rekor dinominasikan di oscar dg usia yg masih begitu belia. Good Job utk film ini! *numpang komen ya kak, hehe
BalasHapusKalau menurut pandanganku sih Lola emang beneran diperkosa ka. Terlihat dari ekspresi dia pasca kejadiaan itu, dia tampak bingung dan shock. Dari ekspresi Lola juga terlihat dia tidak tahu siapa yang sudah memperkosanya karena keadannya gelap, matanya ditutup, dan posisi dia membelakangi pemerkosa. Kalau pun seandainya saat itu Paul lebih memilih mengajak lola atas dasar konsen satu sama lain, menurutku tetep aja salah sih ka. Karena Lola pas tahun 1935 itu masih berumur 15 tahun. Gak etis rasanya seorang pria dewasa mengajak berhubungan badan dengan anak di bawah umur yang seharusnya masih dilindungi. Meskipun emang pada dasarnya mereka saling suka.
HapusMinusnya di film ini memang tidak ada penceritaan bagaimana proses Lola dan Paul bisa sampe nikah. Apakah Lola emang langsung menjauh dari keluarga Tallis atau seperti apa. Soalnya Briony aja baru tau Lola tunangan sama Paul gara-gara tayangan berita. Di pernikahannya pun, tidak tampak kedatangan keluarga Tallis. Ditambah Lola seperti tidak menghendaki kedatangan Briony dengan memalingkan wajahnya saat tidak sengaja melewati Briony saat akan keluar dari gereja.